sultanproject

kisah kisah islami, dan membagikan informasi informasi penting tentang kesehatan

Showing posts with label hadits shahih. Show all posts
Showing posts with label hadits shahih. Show all posts

Monday, December 13, 2021

Doa Setelah Haid Beserta Tata Cara Mandinya yang Benar

 Doa Setelah Haid Beserta Tata Cara Mandinya yang Benar

Doa Setelah Haid Beserta Tata Cara Mandinya yang Benar


Doa setelah haid wajib dibaca untuk mensucikan diri setelah melalui masa haid atau menstruasi. Dalam agama Islam terdapat aturan beribadah di mana salah satunya seseorang harus dalam keadaan suci.

Keadaan suci yang dimaksud adalah suci dari hadas besar maupun hadas kecil, dan haid termasuk hadas besar. Sehingga bagi seseorang yang sedang haid tidak boleh salat sampai benar-benar suci dari haidnya.

Mandi wajib merupakan sarat mutlak bagi orang yang mengalami hadas besar, karena hadas besar itu hanya dapat disucikan dengan mandi. Syarat sah mandi hanya ada satu yaitu niat.

Mandi haid, mandi janabah, mandi Jum’at (bagi laki-laki) dan mandi jenis lainnya adalah ibadah. Oleh sebab itu penting untuk tidak melupakan niat doa setelah haid saat mandi wajib.

Hukum Mandi Wajib Setelah Haid

Sebagai manusia, pasti tak luput dari yang namanya hadast besar. Maka sudah sewajarnya jika Anda harus mengetahui cara mandi junub yang benar.

Allah SWT berfirman:

"Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6).

Kemudian dalam surat lainnya Allah SWT juga menyuruh muslim mandi wajib jika dalam keadaan junub.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. An-Nisa': 43).

Niat dan Doa Setelah Haid

Bacaan doa setelah haid  untuk perempuan yang sudah selesai dari masa haidnya bisa melakukan mandi junub untuk bisa kembali melakukan ibadah. Melakukan mandi junub ini dapat dilakukan ketika masa haid telah berakhir agar bisa kembali melakukan segala ibadah. Berikut niat setelah masa haid:


نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى


Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi Ta'aala.

Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala.

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid


Tata cara mandi yang wajib. Yaitu dengan meratakan air ke seluruh tubuh termasuk berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam lubang hidung dengan nafas lalu menghembuskan keluar).

Tatkala seseorang telah meratakan air ke seluruh tubuhnya dengan cara apapun (misalnya dengan menyelam, mandi dengan shower, dll) maka hadas besar telah terangkat darinya dan mandinya sah.


1. Membasuh Kemaluan dengan Wewangian


Tata cara mandi haid setelah membaca niat, yaitu dengan menyiapkan kapas yang dilumuri wewangian atau parfum tanpa mengandung alkohol. Selanjutnya, bersihkan kemaluan dengan kapas yang telah diberi parfum. Parfum atau wewangian yang dimaksud tentu saja usahakan yang aman bagi daerah kemaluan, karena area tersebut cukup sensitive.




Hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW ketika beliau ditanya oleh seorang wanita Anshor. “Bagaimana aku mandi dari haid?’ Beliau menjawab: “Ambillah sepotong kapas yang dilumuri dengan minyak wangi lalu bersihkan dengan itu.”




Membersihkan kedua telapak tangan Siram atau basuhlah tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya dan diulangi sampai 3 kali. 




2. Membersihkan Kedua Telapak Tangan


Setelah membersihkan kemaluan, lanjutkan dengan membasuh tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian sebanyak tiga kali dengan menggunakan air bersih. Caranya dengan menggosok-gosokan telapak tangan kiri dan kanan dengan sabun secara bergantian.




3. Mencuci atau Mengusap Rambut


Setelah membasuh kedua telapak tangan, mulailah mandi seperti biasa. Namun, kamu perlu mengawalinya dengan membersihkan rambut atau keramas menggunakan shampo. Adab ketika membasuh kepala dan rambut pun berbeda-beda. Supaya aman ketika menyiram air ke ujung kepala hendaknya lakukan sebanyak tiga kali. Atau bisa juga dengan mengusap rambut sebanyak tiga kali dengan air tanpa harus keramas menggunakan shampo




4. Membersihkan Badan Secara Menyeluruh


Tata cara mandi wajib setelah haid selanjutnya yakni mandi. Mandi seperti biasa dengan membersihkan seluruh anggota badan. Dan tetap pastikan bahwa seluruh anggota badan terkena air mengalir, termasuk juga bagian yang tersembunyi, dan lipatan-lipatan seperti di belakang telinga, ketiak, punggung, sela-sela jari tangan dan kaki, lipatan antara lutut dan paha, dan sebagainya tanpa terkecuali. Lakukan dengan membersihkan tubuh sebelah kanan kemudian ke sebelah kiri.

Friday, December 3, 2021

Arah Pandangan Mata Saat Sholat Sesuai Tuntunan Nabi SAW

 Arah Pandangan Mata Saat Sholat Sesuai Tuntunan Nabi SAW




Para ulama telah memerinci gerakan-gerakan sholat yang kesemuanya mengacu pada tuntunan Rasulullah SAW. Termasuk salah satunya adalah arah pandangan mata saat mendirikan sholat.


Abdul Qadir Muhammad Manshur dalam buku Panduan Shalat An-Nisaa menjabarkan sejumlah hadits terkait dengan arah pandangan mata saat sholat. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ya Anas, ij’al basharaka haitsu tasjudu,”. Yang artinya, “Wahai Anas, arahkan pandanganmu ke tempat di mana engkau sujud,”.


Di dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda, “Maudhi’i sujudika,”. Yang artinya, “(Arah pandangan mata) ke tempat sujudmu,”. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dengan kadar hadits yang hasan.


Sayyidah Aisyah berkata, “Tatkala Rasulullah SAW memasuki Ka’bah (untuk mengerjakan sholat), beliau tidak mengalihkan padangan dari tempat sujud beliau sehingga beliau keluar dari Ka’bah,”. Hadits ini diriwayatkan Hakim dengan kadar hadits yang shahih.


Arah pandangan yang menuju tempat sujud juga dimaksudkan untuk memberikan kefokusan kepada orang yang sedang mendirikan sholat. Di sisi lain hal itu dilakukan agar hati dapat menyadari bahwa manusia hanyalah seorang hamba yang kecil di hadapan Allah SWT.


Monday, June 7, 2021

Keutamaan Menyebarkan Ilmu

 Keutamaan Menyebarkan Ilmu 



Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang yang diamalkan oleh pelakunya. Untuk itu orang yang berilmu harus memberikan manfaat kepada seluruh umat dengan cara mengajarkannya.


Ustaz Abdillah Firmanzah Hasan mengatakan, meskipun seorang muslim paham ribuan ayat Alquran dan hadis atau fatwa ulama, tetapi jika hanya dipahami secara teori tanpa praktek, maka ilmunya tidak memberi manfaat bagi dirinya. 


"Ibarat pohon yang tak berbuah," katanya.


"Mengajarkan ilmu kepada orang lain merupakan amalan Mulia disisi Allah," katanya.


Sebab selain yang diajarkan mendapat pahala yang mengajak pun mendapat keutamaan. Hal ini sebagaimana orang yang diajarkan tanpa mengurangi pahala nya sedikit pun. 


Dalam Hadis diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: 



"Barang siapa yang mengajak pada petunjuk, ia memperoleh pahala sebagaimana pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikit pun dan dari pahala pahala mereka yang mencontohnya itu. Barang siapa yang mengajak ke arah kesesatan maka ia memperoleh dosa sebagaimana dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu."(HR Muslim).


Saturday, June 5, 2021

tanda tanda kematian yg di ridhoi allah

 tanda tanda kematian yg di ridhoi allah



Rasulullah Saw memberi tahu tanda-tanda kematian orang yang diridhai Allah Swt.


Tidak ada yang mengetahui tanda-tanda orang akan dijemput ajalnya. Meski demikian, Rasulullah Saw memberi tahu tanda-tanda kematian orang yang diridhai Allah Swt.


Imam Ghazali dalam kitabnya yang diterjemaahkan dengan judul buku "Mati dan Kejadian Setelahnya" mengatakan dalam sebuah hadis Rasulullah Saw bersabda, "Amatilah sesosok mayat dengan tiga keadaannya. Apabila keluar peluh pada dahinya, matanya basah oleh air mata dan bibirnya menjadi kering, maka insya Allah rahmat Allah tercurah padanya. Tetapi, apabila tenggorokannya mendengkur keras, mukanya menjadi merah dan bibirnya mengeluarkan busa berwarna gelap, maka azab Allah turun atasnya."


Adapun kelancaran dalam mengucapkan kalimat syahadat saat sakaratul maut adalah Asyhadualla Ila ilah illallah (aku bersaksi bahwa tidak ada Illah selain Allah), maka hal ini adalah tanda dari kebajikan dan kesalehan.


Dalam sebuah hadis Nabi SAW bersabda: "Ajarilah orang menjelang ajal di antara kalian mengucapkan La ilaha illallah (Tiada Illah selain Allah)" karena ini akan menghapuskan dosa-dosa."


Dalam hadits lain beliau bersabda barang siapa yang pada saat menjelang kematian sadar bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, ia masuk surga.


Utsman bin Affan ra, salah seorang sahabat terkemuka Nabi Saw berkata, "Ketika ajal tiba kepada seseorang di antara kalian, ajarilah (Talqinkan) ia, La Ilaha Ilallah, karena orang yang meninggal dalam keadaan mengucapkan kalimat ini ia masuk surga".


Sayyidina Umar ra berkata kunjungilah orang yang akan meninggal di antaramu dan ingatkanlah mereka dengan asma-asma Allah karena mereka melihat apa-apa yang kalian tidak lihat, dan ajarilah mereka La Ilaha Ilallah.


"Nabi Saw bersabda, malaikat maut datang kepada seseorang yang akan mati."


Lalu didapatinya tidak sesuatu pun ada di dalam hati orang itu. Kemudian ia membuka dengan paksa rahang orang itu dan menemukan di tepi langit-langit tertempel ucapan Laa Ilaha Illallah, maka Allah ta'ala memberi ampunan baginya."


Imam Ghazali mengatakan, maksud dari ucapan atau kalimat tauhid ini diucapkan oleh seseorang saat ajal adalah bahwa di dalam hati orang itu tidak ada pikiran lain selain Allah dan tidak ada tujuan lain di dalam hatinya selain bertemu dengan Allah Azza wa Jalla.

Friday, June 4, 2021

Hikmah Berwudhu Sebelum Tidur

 Hikmah Berwudhu Sebelum Tidur




Bagi umat Islam setiap aktivitas yang dikerjakan akan bernilai kebaikan jika dilakukan sesuai sunnah dan adab-adab seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Dalam agama Islam, tidurnya orang Islam bernilai ibadah jika mengikuti cara Rasulullah.


Ustaz Abdillah Firmanzah Hasan menyampaikan, agar tidur yang dilakukan juga bernilai kebaikan di sisi Allah SWT, maka umat Islam dianjurkan bersuci terlebih dahulu.


"Saat itulah malaikat akan mendoakan kebaikan," kata Ustaz Abdillah Firmanzah Hasan dalam bukunya 'Ensiklopedi Amalan Nabi'


Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, sucikanlah jasad-jasad ini, semoga Allah menyucikan kalian karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba bermalam pada satu malam dalam keadaan suci, melainkan satu malaikat akan bermalam bersamanya di dalam selimut, tidaklah ia bergerak pada suatu waktu dari malam, melainkan malaikat itu berdoa.


"Wahai Allah ampunilah untuk hamba-Mu. Sesungguhnya ia tidur malam dalam keadaan suci. (HR Thabrani).


Powered by Blogger.

ads1

Followers