sultanproject

kisah kisah islami, dan membagikan informasi informasi penting tentang kesehatan

Monday, May 17, 2021

tumbuhan herbal pembasmi jerawat

 tumbuhan herbal pembasmi jerawat



Bahan-bahan alami dipercaya berkhasiat menghilangkan jerawat tanpa efek samping dibanding 

obat kimia. Berikut beberapa obat herbal alami yang ampuh untuk membasmi jerawat batu


Bawang putih

Ini adalah obat yang baik untuk banyak penyakit kulit dan kesehatan. Terapkan bawang putih

yang telah dihaluskan pada daerah yang yang berjerawat dan lihatlah keajaibannya, jerawat

batu akan hilang tanpa bekas.


Kayu manis

Kayu manis sangat dianjurkan untuk mengobati jerawat batu karena merupakan ramuan ajaib.

Selain itu ia dapat menyembuhkan hampir semua masalah penyakit. Kayu manis dapat diterapkan

pada daerah berjerawat dalam bentuk yang telah dihaluskan. Lebih baik ditambah madu atau 

air mawar, sehingga membuatnya menjadi salah satu solusi herbal terbaik untuk jerawat batu.


Kunyit

Ia salah satu bumbu dapur yang sangat populer karena memiliki kandungan antiseptik. 

Kunyit dapat diterapkan pada semua jenis infeksi dan luka tanpa meninggalkan efek samping

yang tidak diinginkan. Kunyit dapat dihaluskan dengan air mawar atau air biasa dan dapat

membersihkan jerawat batu langsung tanpa meninggalkan bekas luka.


Lidah buaya

Ini adalah ramuan ajaib yang terkenal untuk membersihkan kulit yang dapat membersihkan

segala bentuk kotoran, minyak, dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi atau jerawat.


Jinten

Berikutnya yang ada dalam daftar adalah raja rempah-rempah dari India yaitu Jinten.

Bumbu dapur itu sebagai salah satu pengobatan terbaik untuk jerawat batu, karena dapat

membersihkan kulit dan menghilangkan kotoran tanpa menyebabkan infeksi. Ini adalah salah

satu obat terbaik untuk jerawat di wajah.

Friday, May 14, 2021

KATA KATA MOTIVASI PART 1

 KATA KATA MOTIVASI PART 1



"Alasan nomor satu orang gagal dalam hidup adalah karena mereka mendengarkan teman, keluarga, dan tetangga mereka." 


"Jangan tunda pekerjaanmu sampai besok, sementara kau bisa mengerjakannya hari ini." 


"Hidup ini terdiri dari 10 persen apa yang terjadi padamu dan 90 persen bagaimana caramu menyikapinya."


"Keraguan membunuh lebih banyak mimpi daripada kegagalan." 


"Hal pertama yang dilakukan orang sukses adalah memandang kegagalan sebagai sinyal positif untuk sukses." 


"Tindakan adalah kunci dasar untuk semua kesuksesan."


"Semua kemajuan terjadi di luar zona nyaman." 


"Lakukan sesuatu yang membuat dirimu di masa depan berterima kasih pada dirimu yang sekarang."


"Ciri khas orang sukses adalah mereka selalu berusaha keras untuk mempelajari hal-hal baru." 


"Ada tiga cara untuk mencapai kesuksesan tertinggi: Cara pertama adalah bersikap baik. Cara kedua adalah bersikap baik. Cara ketiga adalah menjadi baik."


"Rahasia kesuksesanmu ditentukan oleh agenda harianmu."


"Jangan malu dengan kegagalanmu, belajarlah darinya dan mulai lagi."


 "Pejuang yang sukses adalah orang biasa, dengan fokus seperti laser." 


"Sukses biasanya datang kepada mereka yang terlalu sibuk mencarinya." 


"Lakukan pekerjaanmu dengan sepenuh hati. Maka kau akan sukses." 


"Bermimpilah seolah-olah kamu akan hidup selamanya, hidup seolah-olah kamu akan mati hari ini."


"Tentukan prioritasmu dan fokuslah padanya.”


"Ketekunan menjamin bahwa hasil tidak bisa dihindari."


"Sulit untuk mengalahkan orang yang tidak pernah menyerah."

Saturday, January 2, 2021

Berpakaian Tapi Telanjang Apa Maksudnya

 Berpakaian Tapi Telanjang, Apa Maksudnya?



Busana perempuan kerap mengalami perkembangan dari masa ke masa. Beragam pernik mode pakaian disuguhkan untuk mempercantik keindahan kaum Hawa. Tidak ketinggalan kaum Muslimah dengan mode hijab mereka.


Meski demikian, umat Islam patut mewaspadai wasiat Rasulullah SAW tentang pakaian. Lewat hadis yang bersumber dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Di antara yang termasuk ahli neraka ialah wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Yang berjalan dengan lenggak-lenggok untuk merayu dan untuk dikagumi. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya." (HR Muslim).


Syekh Yusuf al-Qaradhawi dalam Fatwa- Fatwa Kontemporer menjelaskan, maksud berpakaian tetapi telanjang yaitu pakaian yang tidak berfungsi menutup aurat. Pakaian itu bisa menyifati kulit karena tipisnya atau sempitnya pakaian itu.


Beberapa wanita dari bani Tamim pernah masuk ke rumah Aisyah RA dengan pakaian yang sangat tipis. Aisyah lantas menegur mereka. "Kalau kamu orang mukmin, maka bukan semacam ini pakaian wanita-wanita mukmin." (HR Thabrani dan lain-lain).


Qaradhawi juga mengutip kisah lainnya saat seorang wanita baru saja menjadi pengantin. Dia mengenakan kerudung yang sangat tipis. Aisyah kemudian berkata kepadanya, "Wanita yang memakai kerudung seperti ini berarti tidak beriman kepada surat an-Nur." (Tafsir al Qurthubi). "… Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka." (QS an-Nur: 31).


Pakaian tersebut juga meski terkadang tidak tipis, tetapi memperlihatkan bentuk lekuk tubuh. Lekak-lekuk yang diperlihatkan itu pun tidak jarang menimbulkan fitnah. Setiap bagian tubuh tampak batas-batasnya sehingga membangkitkan syahwat. Menurut Qaradhawi, ini pun terlarang. Menurut Qaradhawi, model pakaian tersebut merupakan ciptaan para perancang mode Yahudi internasional. Mereka mempermainkan manusia bagai boneka.


Menurut Qaradhawi, yang mengeluarkan wanita Muslimah dari batas tabaruj (membuka aurat) ialah pakaian yang selaras dengan tata kesopanan Islam. Mereka hendaknya mengenakan pakaian yang sesuai dengan aturan syariat Islam.


Beberapa di antaranya yakni menutup seluruh tubuh selain yang dikecualikan oleh Alquran. Menurut pendapat yang lebih kuat ialah muka dan dua telapak tangan. Berikutnya, tidak tipis dan tidak menampakkan bentuk badan. Berikutnya, bukan merupakan pakaian khusus bagi lelaki.


Qaradhawi menjelaskan, lelaki memiliki pakaian khusus seperti perempuan dengan pakaian khususnya. Apabila lelaki biasa mengenakan pakaian tertentu yang biasa dikenal sebagai pakaian lelaki, wanita tidak boleh mengenakannya. Hal yang demikian dilaknat Rasulullah SAW tentang lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai lelaki karena bertentangan dengan fitrah.


Allah SWT telah menciptakan jantan dan betina, lelaki dan perempuan. Mereka berbeda dari segi susunan bentuk tubuh berikut anggota badan. Allah SWT pun menciptakan masing-masing mereka aktivitas hidup tertentu.

belajar mengenali sifat munafik dan mudah mudahan kita di jauhkan dari sifat munafik

belajar mengenali sifat munafik ,dan mudah mudahan kita di jauhkan dari sifat munafik



Suatu hari Hanzhalah Al Usayyidiy, salah satu juru tulis Rasulullah SAW bertemu dengan Abu Bakar Radhiyallahu Anhu. Dia kemudian ditanya sahabat nomor wahid Rasulullah. "Bagaimana keadaanmu wahai Hanzhalah?" Dia lantas menjawab, "Hanzhalah kini telah jadi munafik."


Abu Bakar lantas berkata, "Subhanallah, apa yang engkau katakan?" Dia pun menjawab, "Kami jika berada di sisi Rasulullah SAW, kami teringat kepada neraka dan surga sampai-sampai seperti melihatnya di hadapan mata. Saat keluar dari majelis Rasulullah dan bergaul dengan istri dan anak, sibuk dengan berbagai urusan, kami pun jadi banyak lupa". Menanggapi perkataan Hanzhalah, Abu Bakar lantas menjawab, "Kami pun begitu."


Dua sahabat ini kemudian menghadap Rasulullah SAW. Mereka mengadukan masalah yang berkecamuk di dada mereka. Rasulullah lantas menjawab, "Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya. Seandainya kalian mau terus menerus dalam beramal sebagaimana keadaan kalian ketika berada di sisiku dan kalian terus mengingat-ingatnya, niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian di tempat tidur dan di jalan. Namun Hanzhalah, lakukanlah sesaat demi sesaat. "Rasulullah mengulangi sampai tiga kali.


Kisah yang dikutip dari HR Muslim No. 2750 ini mengisahkan betapa sahabat sangat berhati-hati pada sifat munafik. Padahal, boleh jadi apa yang mereka lakukan merupakan bentuk naik turunnya iman. Layaknya roller coaster, iman seorang manusia memang terkadang di atas, sedangkan lain waktu di bawah.


Meski kualitas keimanan para sahabat tidak diragukan, mereka masih takut terjerembap pada sifat kemunafikan. Mereka boleh jadi sadar rentannya sifat munafik karena orang-orang munafik bukanlah non-Islam. Kita bisa menukil dari QS An-Nisa ayat 142-143 yang secara eksplisit menyebutkan sifat orang munafik.


"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan, apabila mereka berdiri dengan shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud ria (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir); tidak masuk kepada golongan ini (orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang kafir). Barang siapa yang disesatkan Allah, kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya."


Salah satu ciri orang munafik adalah malas saat melakukan shalat berjamaah. Ini sesuai dengan hadis Rasulullah yang mengisahkan, dua shalat yang paling berat bagi munafik adalah shalat Subuh dan shalat Isya. Padahal, kata Rasulullah, jika mereka mengetahui pahala yang ada pada keduanya niscaya mereka akan mendatanginya meski merangkak. Di dalam QS al-Maun, Allah SWT pun mengecam orang-orang yang melalaikan shalatnya. Allah pun tak segan-segan mencelakai orang yang lalai dalam shalatnya.


Bukan hanya melalaikan shalat, orang munafik pun memiliki empat ciri yang disebutkan salah satu hadis nabi. Dalam satu hadis Abdullah bin Umar Ra berkata, Nabi SAW bersabda, ''Ada empat dosa sifat yang jika seseorang memperlihatkan semua cirinya, dia sepenuhnya orang munafik. Jika dia punya salah satu ciri, dia dianggap memiliki unsur-unsur seorang munafik. Ciri-ciri itu adalah berkhianat, berdusta, ingkar janji, dan melampaui batas jika ada perbedaan pendapat.'' (HR Bukhari).


Pengkhianatan menjadi salah satu sifat jahat dalam diri manusia. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), khianat artinya perbuatan tidak setia, tipu daya, perbuatan ingkar janji. Jika merujuk pada definisi itu, banyak sekali sifat khianat dipertontonkan di negeri ini. Contoh sederhananya adalah khianat terhadap amanah yang diberikan rakyat.


Banyak calon pemimpin di negeri ini yang  mengungkapkan seribu satu janji kampanye demi mendulang suara. Tak jarang, kontrak politik pun ditekennya agar mendapat rasa percaya. Setelah terpilih, janji pun tinggal janji. Apa yang dikatakan saat kampanye jauh panggang dari api. Amanah suara rakyat pun dikhianati. Janji sudah diingkari. Kisah pengkhianatan bisa dilihat dari Abdullah bin Ubay. Orang yang mengaku Islam, tetapi kerap menjadi provokator di Madinah. Tokoh ini toleran terhadap kaum Musyrikin, tetapi menyembunyikan toleransinya terhadap kaum Muslimin.


Lainnya adalah dusta alias bohong. Berbohong dan menyebarkan kabar kebohongan seolah sudah menjadi tren di negeri ini. Banyak sekali berita hoax yang dibagikan tanpa proses tabayun terlebih dahulu kepada si empunya peristiwa. Dusta dalam konteks berita sangat merugikan. Allah SWT pun menyuruh kepada kaum mukminin untuk meneliti dan mengonfirmasi berita yang datang kepadanya. Khususnya ketika berita itu datang dari orang fasik. "Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang fasik datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, tabayunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian." (al-Hujurat :6).


Ingkar janji juga digolongkan dalam munafik. Orang-orang beriman pun harus berhati-hati dalam menepati janji. Karena itu, Rasulullah SAW pun mengajarkan agar mengucapkan insya Allah jika hendak berjanji atau memberi harapan. Rasulullah SAW bersabda, ''Berkata Sulaiman bin Daud as: Malam ini aku akan berkeliling mengunjungi 70 perempuan, tiap perempuan kelak akan melahirkan seorang anak yang kelak akan berperang di jalan Allah.'' Sulaiman ditegur oleh malaikat, ''Katakanlah Insya Allah.'' Sulaiman tanpa mengucapkan insya Allah mengunjungi 70 perempuan itu dan ternyata tidak seorang pun di antara wanita-wanita itu yang melahirkan anak, kecuali seorang wanita yang melahirkan seorang setengah manusia. Demi Allah yang nyawaku ada di tangan-Nya, seandainya Sulaiman mengucapkan kata insya Allah niscaya ia tidak gagal dan akan tercapai hajatnya. (HR Bukhari dan Muslim).


Terakhir, yakni berlebihan saat berbeda pendapat atau berselisih. Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. Perdebatan tanpa ilmu alias debat kusir yang tidak jelas ujung pangkalnya kerap kita saksikan di televisi dan kehidupan sehari-hari. Padahal, seperti diriwayatkan Imam Abu Dawud, Rasulullah sudah memberikan jaminan rumah di pinggiran surga kepada orang yang mampu meninggalkan debat meski dia orang yang benar. Wallahu'alam

Saturday, December 26, 2020

Hak hak seorang muslim terhadap saudaranya seislam

 Hak hak seorang muslim terhadap saudaranya se islam




1.Hak hati

    Hak hati adalah hak-hak seperti kecintaaan seorang muslim terhadap saudaranya se islam, berprasangka baik kepadanya, lapang dada terhadapnya, berbahagia dengan apa yg menimpanya dari kebaikan dan bersedih atas keburukan yang menimpanya.

sebagai mana sabda rasullullah s.a.w :

    "perumpamaan orang-orang mukmin di dalam saling sayang menyayangi, kasih mengasihi dan berbelas kasihan antara mereka adalah seperti jasad" (H.R bukhari no.6011 dan muslim no.2586).


2.Hak lisan

     hak lisan adalah seperti membalas ucapan salam, mendo'akan orang yang bersin, memuji seseorang yang berhak mendapatkan pujian, mengajari orang yang bodoh, menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemunkaran mendo'akan orang lain dan saling mengucapkan makna-makna cinta, janji setia, maaf memaafkan dan tanda-tanda akan kebaikan.

allah berfirman :

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-A’raf Ayat 55),

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS.Al-gafhir Ayat 60)

Dan Rasullullah bersabda :;

"Do'a itu ibadah"

(HR. Ahmad no.18352, Atirmidzi no.2969)


3.Hak harta 

        Hak harta adalah seperti shodaqoh, zakat, berderma memberikan makankepada orang yang kelaparan, memberikan pakaian kepada orang yang sangat membutuhkan dan hak lainya yang telah allah titipkan pada harta-harta orang-orang muslim 

Allah SWT Berfirman :

"dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu,

"bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta" (QS.Al Ma´aarij ayat 24-25).


        Di negara-negara berpenduduk muslim saat ini setiap harinya kita mendapati orang-orang yang berkesusahan, fakir, membutuhkan dan miskin, hal inilah yang di wajibkan kepada orang-orang muslim  baik keadaan ringan maupun sempit agar menginfakan hartanya kepada saudara-saudara muslim seperti mereka tersebut.


4.Hak tubuh

        hak tubuh adalah seperti menolong orang yang terdzolimi, membebaskan orang tertawan menolong orang yang meminta pertolongan dan membantu orang yang sedang berduka cita.

sebagaimana dalam Hadits :

"telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin musa dari hisyam bin urwah dari bapanya dari abu murawih dari abu dzar berkata :"aku bertanya kepada nabi amal apakah yang paling utama?",

Beliau menjawab:"iman kepada allah dan Jihad di jalannya",

Kemudian aku bertanya lagi :"pembebasan budak manakah yang paling utama?"

Beliau menjawab:"Yang paling tinggi harganya dan yang paling berharga hati Tuan nya",

Aku katakan:"Bagaimana kalau aku tidak dapat mengerjakanya?",

Beliau berkata :"kamu membantu orang yang terlantar atau orang bodoh yang tak punya keterampilan",

Aku katakan lagi :"Bagaima kalau aku tadk dapat mengerjakanya?",

Beliau berkata :"Kamu hindari manusia dari keburukan karena yang demikian berarti shodaqoh yang kamu lakukan untuk diri sendiri".

(HR. Al Bukhari no.2518 dan muslim no.84).


Monday, November 9, 2020

Kisah Karomah Khalid bin Walid Tak Mempan Diracun

 Kisah Karomah Khalid bin Walid Tak Mempan Diracun



Khalid bin Walid radhiyallahu 'anhu (585-642), salah satu sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang dijuluki Saifullah Almaslul (pedang Allah yang terhunus). Beliau merupkan panglima perang yang ahli dalam strategi militer. Di bawah kepemimpinan militernya jazirah Arab bersatu dalam dalam kekhalifahan.


Selama memimpin pasukan muslim, Khalid telah ikut lebih dari 100 pertempuran melawan kekaisaran Byzantium dan selalu menang. Dalam biografinya, Khalid bin Walid adalah orang paling gigih dalam berperang. Namun beliau wafat di atas tempat tidur karena sakit, bukan di medan perang. Begitulah kehendak Allah padanya. (Baca Juga:Dahsyatnya Karomah Al-'Ala Al-Hadhrami Bisa Berjalan di Atas Laut)


Dibalik kesuksesannya sebagai panglima perang, Khalid bin Walid memiliki karomah. Dikisahkan, suatu hari, Khalid bin Walid singgah di suatu kampung. Orang-orang memperingatkannya, "Waspadalah terhadap racun, jangan minum suguhan orang-orang asing!" Namun Khalid menjawab, "Berikan racun itu kepadaku!" Kemudian beliau mengambil minuman beracun itu, lalu meneguknya sambil membaca "basmalah", dan tidak terjadi sesuatu pun yang membahayakannya. (Diriwayatkan oleh Abu Ya'la, Al-Baihaqi, dan Abu Na'im dari Abu Safar)


Dalam riwayat lain diceritakan bahwa pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Khalid bin Walid pergi ke satu kampung. Penduduk kampung itu menyuruh Abdul Masih menyambut Khalid dengan membawa minuman yang mengandung racun ganas. Khalid berkata kepada Abdul Masih, "Berikan minuman itu!" Ketika ia istirahat, Khalid mengambil minuman beracun itu lalu berdoa, "Dengan menyebut nama Allah, Tuhan langit dan bumi. Dengan menyebut nama Allah yang tidak akan mencelakakan hamba-Nya, karena nama-Nya mengandung obat".


Kemudian Khalid meneguk minuman beracun itu. Abdul Masih kembali ke kaumnya seraya berkata, "Hai kaumku, ia telah minum racun ganas itu, tetapi ia tidak apa-apa". Akhirnya kaum itu berdamai dengan orang-orang muslim. (Dikisahkan oleh Al-Kalbi).


Diceritakan juga bahwa ada seorang laki-laki mendatangi Khalid dengan membawa geriba (tempat air dari kulit unta) berisi arak. Khalid lalu berdoa, "Ya Allah jadikanlah arak ini madu". Lalu arak itu berubah menjadi madu. Dalam versi lain diceritakan bahwa ada seorang laki-laki melewati Khalid dengan membawa geriba berisi arak. Khalid bertanya kepadanya, "Apa ini?" Ia menjawab, "Cuka". Kemudian Khalid berdoa, "Ya Allah, jadikan isi geribah ini cuka". Lalu orang-orang melihat geribah itu berisi cuka, padahal sebelumnya arak. (Riwayat Ibnu Abi Dunya dari Khaitsamah)


Riwayat lainnya menceritakan, Khalid bin Walid mendapat laporan bahwa ada angggota pasukannya yang minum arak. Maka Khalid menginspeksi pasukannya, dan ia menemukan seseorang membawa geriba berisi arak. Khalid bertanya, "Apa ini?" Laki-laki itu menjawab, "Cuka". Khalid berdoa, "Ya Allah, jadikanlah geriba itu berisi cuka". Laki-laki itu membuka geriba, dan ternyata isinya telah berubah menjadi cuka, ia lalu berujar, "Ini berkat doa Khalid". (Diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad dari Maharib bin Datstsar)

Lelaki Pincang Ini Mendambakan Mati Syahid

Lelaki Pincang Ini Mendambakan Mati Syahid

Amru bin Jamuh ra adalah seorang lelaki pincang yang mendambakan mati syahid dalam perang Uhud. Orang-orang banyak yang menyarankan untuk tidak berperang bahkan Nabi SAW telah mengatakan, padanya bahwa Allah memberi keringanan untuknya. Namun, ia tetap gigih ingin berjuang di jalan Allah bersama sahabat lainnya.


Amru ra memiliki empat orang anak, mereka sering berkhidmat kepada Nabi SAW dan selalu menyertai berbagai peperangan. Salah satunya Amru ra sangat bergairah untuk menyertai perang Uhud.


Dikisahkan dari buku “Himpunan Fadhilah Amal” karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi Rah. bahwa orang-orang berkata kepada Amru ra, “Engkau udzur, kakimu pincang, engkau akan sulit berjalan.” Namun ia berkata, “Betapa buruk jika anak-anakku pergi ke surga, tetapi aku tertinggal di sini.” Ditambah lagi istrinya selalu mendorongnya dengan sindiran, “Aku lihat suamiku tinggal di rumah karena melarikan diri dari perang.”


Mendengar ucapan istrinya, Amru ra mengambil pedang, kemudian menghadap arah kiblat dan berdoa: “Ya Allah, jangan kembalikan aku kepada keluargaku.” Kemudian ia menghadiri majelis Nabi SAW dan menceritakan anjuran kaumnya serta semangat dirinya untuk ikut berjuang di jalan Allah.


Ia berkata kepada Rasulullah, “Aku berharap dengan kakiku yang pincang ini dapat berjalan di surga.” Nabi SAW bersabda, “Allah memberi keringanan kepadamu, tidak pergi pun tidak mengapa.” Namun, Amru ra tetap bersemangat mengikuti perang, sehingga Nabi SAW mengizinkannya.


Abu Thalhah ra berkata, “Kulihat Amru ra ikut bertempur dengan bersemangat. Ia selalu berkata, ‘Demi Allah, aku harus masuk surga.’ Salah seorang anaknya ikut berlari-lari di belakangnya. Keduanya bertempur mati-matian sehingga keduanya mati syahid.


Kemudian istrinya datang ke medan perang dengan seekor unta untuk membawa mayat suami dan anaknya agar dapat dikubur di Madinah, tetapi unta itu duduk saja. Walaupun dipaksa bahkan dicambuk dan berbagai cara dilakukan untuk membawa mayat itu ke Madinah, unta itu tetap diam memandang ke arah Uhud.


Ketika istrinya mengadukan hal ini kepada Nabi SAW beliau bersabda, “Unta ini telah diperintah demikian. Apakah sebelum berperang Amru telah berkata sesuatu?” Istrinya menjawab, “Ya, ia berdoa sambil menghadap kiblat, ‘Ya Allah, jangan kembalikan aku kepada keluargaku.'” Sabda Nabi SAW, “Karena doa itulah unta ini enggan pergi.”


Amru ra sangat bergairah mendapatkan surga semata-mata karena Allah. Demikianlah teladan cinta yang tulus kepada Allah dan Rasul-Nya sehinga ia mendambakan mati syahid. Mengirimnya ke derajat yang tinggi, sehingga untanya pun enggan berjalan, hanya duduk memandang Uhud.

Sunday, November 8, 2020

Kisah Wanita yang Dipotong Tangannya Karena Sedekah

 Kisah Wanita yang Dipotong Tangannya Karena Sedekah



Dikisahkan bahwa ketika terjadinya peristiwa paceklik yang sebabkan kekurangan makanan dalam kalangan Bani Israel, maka datanglah seorang fakir menghampiri rumah seorang kaya dengan berkata, “Sedekahlah kamu kepadaku dengan sepotong roti dengan ikhlas kerana Allah!”


Setelah orang fakir itu berkata demikian maka keluarlah anak gadis orang kaya tesebut dan memberikan sedekah berupa roti yang masih panas kepadanya. Baru saja gadis itu memberikan roti tersebutnya kepada orang fakir itu, keluarlah bapak gadis tersebut yang bakhil itu terus memotong tangan kanan anak gadisnya sehingga putus.


Semenjak dari peristiwa itu maka Allah subhaanahu wa ta’ala pun mengubah kehidupan orang kaya itu dengan menarik kembali harta kekayaannya sehingga dia menjadi seorang yang fakir miskin dan akhirnya dia meninggal dunia dalam keadaan yang paling hina.


Anak gadis itu menjadi pengemis dan meminta-minta dari satu rumah ke rumah yang lainnya. Maka pada suatu hari anak gadis itu menghampiri rumah seorang yang kaya sambil meminta sedekah. Dari rumah orang kaya tersebut tak lama keluarlah seorang ibu dari rumah tersebut. Ibu tersebut sangat kagum dengan kecantikannya dan ramahnya anak gadis itu. Ibu orang kaya tersebut meminta anak gadis tersebut untuk masuk ke rumahnya. Ibu itu sangat tertarik dengan gadis tersebut dan dia berhajat untuk menikahkan anaknya dengan gadis tersebut. Maka setelah acara pernikahan itu selesai, si ibu itu pun memberikan pakaian dan perhiasan untuk sang gadis.


Pada suatu malam ketika sudah dihidang makanan malam, si suami mengajak istrinya yang tak lain gadis iitu untuk makan bersamanya. Namun siapa sangka, bahwa suaminya tersebut tak mengetahui bahwa tangan dari wanita itu sesungguhnya buntung, karena selama ini tangannya selalu tertutup dengan pakaian panjangnya dan si ibu juga merahasiakan keadaan tersebut dari anaknya.


Ketika suaminya menyuruh dia makan, dia makan dengan tangan kiri. Saat suaminya melihat keadaan istrinya itu dia pun berkata, “Aku tahu bahwa orang fakir tidak tahu dalam bertingkah dalam kesehariannya, oleh karena itu makanlah dengan tangan kanan dan bukan dengan tangan kiri.”


Setelah si suami berkata demikian, maka istrinya itu tetap makan dengan tangan kiri, walaupun suaminya berulang kali memberitahunya. Tiba-tiba terdengar suara dari sebelah pintu, “Keluarkanlah tangan kananmu itu wahai hamba Allah, sesungguhnya kamu telah mendermakan sepotong roti dengan ikhlas kerana Ku, maka tidak ada halangan bagi-Ku memberikan kembali akan tangan kananmu itu.”


Setelah gadis itu mendengar suara tersebut, maka dia pun mengeluarkan tangan kanannya, dan dia mendapati tangan kanannya berada dalam keadaan asalnya, dan dia pun makan bersama suaminya dengan menggunakan tangan kanan.


Hendaklah kita senantiasa menghormati siapapun tak memandang dia kaya atau miskin, walaupun dia fakir miskin apabila dia telah datang ke rumah kita maka sesungguhnya dia adalah tamu kita. Rasulullah shalalllahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda yang bermaksud, “Barangsiapa menghormati tamu, maka sesungguhnya dia telah menghormatiku.”

Wednesday, October 28, 2020

ada apa dengan sholat ashar

ada apa dengan sholat ashar



Sholat ashar termasuk sholat wajib yang apabila meninggalkannya, akan mendapat dosa. Ternyata sholat ashar memiliki keutamaan tersendiri yang dijelaskan pada sejumlah hadits yang tercatat dalam buku Shahih Fadhail A’mal oleh Syaikh Ali bin Muhammad Al-Maghribi.


Muslim Rahimahullah no. 627 (205), meriwayatkan: Dari Ali radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah SAW sewaktu perang Ahzab, bersabda: “Mereka (orang-orang kafir itu) telah membuat kami lalai terhadap sholat wustha (sholat ashar). Semoga Allah memenuhi rumah dan kuburan mereka dengan api.” Kemudian beliau melakukan sholat ashar pada waktu antara dua isya, yakni antara sholat maghrib dan isya. Shahih.


HR  Al-Bukhari No. 2931 beserta athraf dengan tanpa menyebut sholat ashar. Telah ditakhrij oleh Ahmad (1/404 dan 456) dan lainnya seperti dalam tahqiq penulis terhadap ath-Thayalisi no. 94, Abu Ya’la (1/356), dia menyebutkan yang dimaksud sholat wustha adalah sholat ashar, seperti dalam Muslim no. 628 dan ath-Thayalisi no. 366 dengan tahqiq penulis, dan saya telah mentakhrijnya di sana. Maka, pendapat yang rajih adalah dia, yakni sholat wustha adalah sholat ashar. Wallahu’alam.


Hadis lain, Muslim Rahimahullah no. 830, meriwayatkan: Dari Abu Bashrah Al-Ghifari, dia berkata, Rasulullah SAW pernah sholat ashar bersama kami di Al-Mukhammash, lalu beliau bersabda : “Sesungguhnya sholat ini telah dibebankan kepada kaum sebelum kalian, tapi mereka menyiakannya. (Karena itu) barang siapa yang memeliharanya, maka untuknya pahala dua kali (lipat), dan tidak ada sholat lagi setelahnya sampai muncul syahid.” (syahid di sini artinya bintang). Shahih.  


HR An-Nasa’I (1/259-260), Ahmad (6/397), Al-Baihaqi (1/448), Abu Uwanah (1/360) dan Ath-Thahaw dalam Syarh Ma’ani Al-Atsar (1/153).

Monday, October 19, 2020

Hal Ini Bisa Jadi Salah Satu Penghalang Terkabulnya Doa

 Hal Ini Bisa Jadi Salah Satu Penghalang Terkabulnya Doa



Terkadang doa seorang Muslim yang dipanjatkan kepada Allah tidak kunjung dikabulkan. Untuk itu seorang Muslim perlu melakukan instropeksi diri, kemungkinan ada sebab-sebab yang menghalangi doa untuk diwujudkan. 


Dikutip dari buku Kumpulan Doa dari Alquran dan As sunnah yang Shahih karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas, disebutkan salah satu poin pertama penyebab penghalang terkabulnya doa, yakni makan dan minum dari yang haram, mengonsumsi barang haram berupa makanan, minuman, pakaian, dan hasil usaha yang haram.


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu ia berkata, "Rasulullah bersabda, 'Wahai manusia, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala; adalah Mahabaik, tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sebagaimana Allah memerintahkan kepada para Rasul.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 'Hai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih' (Al-Muminuun 51). Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 'Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu' (Al Baqarah 172) Kemudian Nabi menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu lalu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata, 'Ya Rabb... ya Rabb..' sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram, dicukupi dari yang haram, maka bagaimana mungkin dikabulkan doanya?'" (Hadits riwayat Muslim). 


Ibnu Rajab rahimahullah berkata: "Bahwa para Rasul dan ummatnya diperintah untuk makan makanan yang halal dan menjauhkan dari yang jelek dan haram, kemudian disebutkan di akhir hadits, tidak dikabulkannya doa seseorang disebabkan mengonsumsi barang haram, baik makanan, minuman, pakaian dan hasil usahanya. Oleh karena itu para sahabat dan orang-orang salih, mereka sangat berhati-hati, berusaha untuk selalu makan dari yang halal dan menjauhkan yang haram, (Jaami'ul Uluum wal Hikam). 

Sunday, October 18, 2020

bahaya Minum Minuman Bersoda, Tubuh Bisa Rusak

 6 bahaya Minum Minuman Bersoda, Tubuh Bisa Rusak



Minuman bersoda sangat mudah ditemukan di minimarket atau kios kecil terdekat. Selain rasanya yang manis, minuman bersoda juga menyegarkan ketika dikonsumsi saat cuaca lagi gerah-gerahnya.


Meski menyegarkan, minuman bersoda juga punya efek bahaya terhadap tubuh. Apalagi kalau kamu mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan. Berikut ini sultan_project rangkum enam bahaya mengonsumsi minuman bersoda secara berlebihan.


1. Risiko terkena diabetes meningkat

Sekaleng atau sebotol minuman bersoda mengandung gula yang cukup tinggi. Oleh karena itu, para penderita penyakit diabetes harus menghindarinya. Tak hanya bagi para penderita, mengonsumsi minuman bersoda berlebihan juga bisa meningkatkan risiko diabetes


2. Menyebabkan kerusakan pada gigi

Kandungan karbonasi pada minuman bersoda dapat menyebabkan kerusakan enamel gigi. Fruktosa dan glukosa yang tinggi pada minuman bersoda juga bisa meningkatkan risiko gigi berlubang. Bakal makin parah kalau kamu tidak menggosok gigi usai mengonsumsi minuman bersoda.


3. Penyebab obesitas

Minuman bersoda terkenal dengan kandungan gula yang cukup banyak. Kalori yang dikandung dalam sebotol atau sekaleng minuman soda juga tinggi. Tubuhmu bisa mengalami obesitas karena kandungan kalori yang begitu tinggi pada minuman bersoda.


4. Berisiko terkena osteoporosis

Tak hanya gula, minuman bersoda juga mengandung asam fosfat dan kafein. Kedua kandungan tersebut bisa mengurangi penyerapan kalsium untuk tulang. Akibatnya, tulang bisa mengalami osteoporosis.


5. Memicu penyakit lambung

Bagi kamu yang memiliki penyakit maag atau lambung, sebaiknya tidak mengonsumsi minuman bersoda. Kandungan gas ekstra pada minuman ini menyebabkan banyak tekanan di perut. Akibatnya, perut bisa terasa panas dan memuntahkan isinya.


6. Memunculkan tanda penuaan dini

Kandungan asam fosfat pada minuman bersoda juga mempercepat proses penuaan pada kulit. Banyak mengonsumsi minuman bersoda bisa membuat kulit menjadi keriput dan memicu penuaan dini.


Wah, bahaya juga ya. Daripada minum minuman bersoda, mending perbanyak minum air putih saja, deh. Setuju?

Saturday, July 18, 2020

orang-Orang Masuk Neraka dan Surga karena Lalat

orang-Orang Masuk Neraka dan Surga karena Lalat

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah bercerita kepada sahabat tentang dua orang yang masuk neraka, dan surga disebabkan oleh seekor lalat.

Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Imam Ahmad berkata, "Kami diberi tahu Abu Mu'awiyah, kami diberi tahu al-A'masy, dari Salman bin Maisarah, dari Thariq bin Syihab, ia me-marfu'kannya, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Seseorang masuk surga disebabkan seekor lalat dan seorang lainnya masuk neraka disebabkan seekor lalat."

"Bagaimana itu bisa terjadi, wahai Rasulullah?" tanya para sahabat.

Beliau kemudian menjelaskan, "Ada dua orang yang melewati suatu kaum yang menyembah patung, sementara tidak ada seorang pun yang boleh melewatinya, melainkan harus mempersembahkan sesuatu. Kaum tadi berkata kepada salah seorang dari keduanya, 'Berqurbanlah dengan sesuatu'.

Ia menjawab, 'Aku tidak memiliki sesuatu pun'. 'Berqurbanlah walaupun hanya dengan seekor lalat'. Orang itu lalu berqurban dengan seekor lalat dan mereka pun membiarkannya meneruskan perjalanan. Karena itulah ia masuk neraka.

Selanjutnya, kaum itu berkata kepada orang kedua, 'Berqurbanlah dengan sesuatu'. 'Aku tidak mau berqurban dengan sesuatu untuk siapa pun juga selain Allah', jawabnya. Mereka lantas memenggal lehernya, dan ia pun masuk surga."

Friday, July 10, 2020

Sejarah Perintah Sholat dan Maknanya

Sejarah Perintah Sholat dan Maknanya

Sholat menurut arti bahasa adalah doa.

Shalat menurut arti bahasa adalah doa atau doa meminta kebaikan. Hal ini telah disebut dalam firman Allah SWT, Q.S. At-Taubah (9): 103,

مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْم

“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”(Q.S. At-Taubah (9): 103)

Maksud dari kata as-salah di sini ialah doa. Kata shalat merupakan bentuk isim yang menempati kolom masdar dari susunan kata salla – yusalli. Secara etimologi, kata shalat berarti doa.

Makna Shalat

Shalat atau shalawat juga bermakna doa atau mendoakan. Dapat dibedakan jika salawat itu dari dua sumber. Pertama, Allah SWT berarti rahmat atau memberi rahmat. Namun, jika salawat itu dari malaikat atau dari manusia berarti doa atau mendoakan agar di berikan rahmat oleh-Nya. Ketika  menemui bahwa Allah dan malaikat bersalawat, berarti Allah tengah memberi rahmat dan malaikat mendoakan agar manusia memperoleh rahmat. Seperti halnya salawat untuk Nabi, Allah berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا –

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”(Q.S.Al-Ahzab [33]: 56)

هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَمَلٰۤىِٕكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا

“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”.(Q.S.Ahza>b [33]: 43)

Shalat juga bermakna doa karena penamaan ibadah yang satu ini (shalat) dinamakan dengan sesuatu yang mendominasi yaitu bacan-bacan do’a yang terlafal dalam shalat. Wahbah menjelaskan secara istilah tentang shalat, yaitu merupakan perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu.

Mendirikan shalat ialah menyempurnakan ruku’, sujud, tilawah (bacaan), khusyu’, dan menghadapkan shalat dengan sesempurnanya. Sedangkan Imam Qatadah menjelaskan bahwa mendirikan shalat berarti tetap dalam memelihara waktu-waktunya, wudhunya, ruku’ dan sujudnya.

Hasbi Ash-Shiddiqy mengambil penjelasan dari kedua ta’rif di atas dengan mengumpulkan batasan-batasan shalat. Ia menjelaskan bahwa shalat merupakan perbuatan memelihara waktu-waktunya, menyempurnakan wudhu’nya, dan melaksanakannya dengan sesempurnanya (sempurna berdiri, ruku’, iktidal, sujud, tasyahud, doa dan sempurna khusyu’, kehadiran hati, takut dan mencakup sempurna segala adabnya).

Shalat sering kali disebutkan dalam Al-Qur’an. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kedudukan shalat dalam kehidupan. Bahkan penyebutan kata shalat, biasanya dikaitkan dengan para nabi terdulu. Misalnya, doa Nabi Ibrahim a.s yang kisahnya tertulis dalam Al-Qur’an, sikap nabi Ismail a.s. yang menyuruh kelurganya untuk melaksanakan shalat agar Allah meridhainya; dan ketika Allah memerintahkan Nabi Musa a.s. untuk mendirikan shalat, Allah berfirman dalam Q.S.Taha (20): 13-14,

وَاَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوْحٰى- اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ

“Dan Aku telah memilih engkau, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku.”(Q.S.Taha (20): 13-14).

Menurut Sayyid Qutb dalam tafsirnya Fi Zhilal Al-Qur’an, ia menjelaskan bahwa nilai shalat dalam diri Nabi Musa a.s. mencerminkan hubungan langsung antara  sesuatu yang lemah, tanpa daya dengan yang Maha Besar dan Maha Kuat. Maka shalat termasuk salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT, menguatkan jiwa dan keinginan semata karena keagungan-Nya. Sang Khaliq telah memberikan waktu kepada tiap-tiap manusia selama 24 jam dalam satu hari. Selama itulah manusia mengerjakan kepatuhan dan ketundukan yang diperintahkan oleh-Nya dengan segala aktivitasnya masing-masing.

Di sisi lain, Allah menyisipkan beberapa waktu penting kepada manusia sebagai tempat mengadu dan mengeluh setelah melakukan aktivitas dunia. Dengan shalat, manusia dapat mengistirahatkan diri dan ketenangan jiwanya setelah melakukan kesibukan dalam menghadapi berbagai aktivitas dunia. Dengan begitu pula, setiap manusia mendapat pengakuan aqidah di antara masyarakat hingga berimplikasi pada persatuan dan kesatuan ummat.

Shalat merupakan waktu pilihan saat pelimpahan karunia dan kecintaan yang menetes dari sumber yang tak kunjung kering. Di sisi lain, shalat menjadi kunci kekayaan yang melimpah dan amat banyak bagi pelaksana-nya. Shalat juga termasuk titik tolak dari dunia yang kecil dan terbatas. Ia bagaikan ruh, salju dan naungan pada saat jiwa sedang panas. Shalat merupakan sentuhan kasih sayang terhadap hati yang letih. Karena itulah, ketika Nabi Muhammad saw tengah mengalami berbagai kesulitan dan persoalan, beliau segera melakukan shalat. Dengan shalat, kecemasan dalam diri seseorang dapat menghilang karena di dalam shalat terdapat gerak yang berproses. Perubahan gerak inilah yang membebaskan tubuh secara alam dari berbagai tekanan.

Shalat merupakan salah satu cabang ibadah wajib yang disyariatkan oleh Islam.

بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسَةٍ. عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللهُ، وَإِقَامِ الصّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزّكَاةِ، وَصِيَامِ رَمَضَانَ، وَالْحَجِّ فَقَالَ رَجُلٌ: الْحَجِّ، وَصِيَامِ رَمَضَانَ؟ قَالَ لاَ. صِيَامِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ. هكَذَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ (رواه مسلم

Artinya: “Islam dibangun di atas lima hal; di atas mengesakan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan dan beribadah haji”.Kemudian seseorang bertanya : “beribadah haji dan berpuasa di bulan Ramadhan?” Ibnu Umar ra menjawab : “Bukan, berpuasa di bulan Ramadhan dan beribadah Haji”. Demikianlah yang aku dengar dari Rasulullah saw.”(HR. Imam Muslim).

Shalat berasal dari bahasa Arab atau bahasa Al-Qur’an yang memiliki beberapa pengertian, ialah 1) Sembahyang ini lazim dikenal walaupun kata sembah yang sebenarnya tidak cocok atau kurang tepat. 2) Salawat, ialah salawat dan salam kepada Nabi yang biasa diucapkan terutama dalam shalat di kala membaca tahiyyat atau tasyahud. 3) Doa, seperti shalat jenazah, shalat di situ berarti doa untuk jenazah, sebab shalat itu tanpa rukuk dan sujud.

Pengertian shalat secara istilah ialah perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Hasbi ash-Shidiqy mengklasifikasi pengertian shalat menjadi dua bagian. Pertama pengertian secara lahir, sebagaimana penjelasan pada umumnya,  yaitu ucapan dan perbuatan tertentu diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Kedua pengertian secara hakikat, ialah menghadap kepada Allah dengan menumbuhkan rasa kebesaran dan keagungan-Nya dengan penuh kekhusyu’an dan keikhlasan baik dalam perkataan maupun perbuatan pada poin pertama.

Shalat juga termasuk salah satu bentuk kepatuhan dan ketundukan seseorang kepada agamanya. Setiap umat manusia yang beragama memiliki ritual tertentu melaksanakan ibadah. Ibadah yang dimaksud ialah ibadah sebagai bentuk ucapan atau terimakasih kepada Tuhan-nya mereka. Maka dari itu, solat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan karena shalat termasuk kategori ibadah khusus atau ibadah mahdah. Di sisi lain, ibadah shalat ini merupakan salah satu perintah yang mana malaikat Jibril a.s diperintahkan langsung oleh Allah untuk menjemput Nabi Muhammad saw agar bertemu menghadap Allah

Thursday, July 9, 2020

makanan Mengerikan untuk Penghuni Neraka yg kekal di dalamnya

makanan Mengerikan untuk Penghuni Neraka yg kekal di dalamnya

Alquran menggambarkan buah santapan para penghuni neraka.

اَذٰ لِكَ خَيۡرٌ نُّزُلًا اَمۡ شَجَرَةُ الزَّقُّوۡمِ اِنَّا جَعَلۡنٰهَا فِتۡنَةً لِّلظّٰلِمِيۡنَ اِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخۡرُجُ فِىۡۤ اَصۡلِ الۡجَحِيۡمِۙ طَلۡعُهَا كَاَنَّهٗ رُءُوۡسُ الشَّيٰطِيۡنِ فَاِنَّهُمۡ لَاٰكِلُوۡنَ مِنۡهَا فَمٰلِــُٔــوۡنَ مِنۡهَا الۡبُطُوۡنَ ثُمَّ اِنَّ لَهُمۡ عَلَيۡهَا لَشَوۡبًا مِّنۡ حَمِيۡمٍ‌ۚ ثُمَّ اِنَّ مَرۡجِعَهُمۡ لَا۟اِلَى الۡجَحِيۡمِ

"Apakah (makanan surga) itu hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum. Sungguh, Kami menjadikannya (pohon zaqqum itu) sebagai azab bagi orang-orang zalim. Sungguh, itu adalah pohon yang keluar dari dasar neraka jahim. Moyangnya seperti kepala-kepala setan. Maka, sungguh mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqum). Kemudian, sungguh setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. Kemudian, pasti tempat kembali mereka ke neraka jahim." (QS as- Shafaat: 62-68).

Pohon Zaqqum menjadi salah satu pohon penghasil buah bagi penghuni neraka. Allah SWT mengabarkan tentang kuliner neraka itu dengan membandingkan menu yang ada di surga. Makanan surga merupakan berbagai jenis buah yang segar dan ranum dengan beragam jenis dan cita rasa. Penghuninya akan menikmatinya dengan minuman dari mata air surga.

Prof Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menuliskan, para ulama menjelaskan kata az-Zaqqum diduga berasal dari kata az-Zuqmah, yaitu penyakit lepra. Ada juga yang berpendapat jika Zaqqum diambil dari kata at-tazaqqum, yakni upaya menelan sesuatu yang sangat tidak disukai.

Para ulama menggambarkan pohon zaqqum sebagai pohon kecil dengan dedaunan yang sangat busuk aromanya. Getahnya mengakibatkan bengkak bila menyentuh badan manusia. Pohon ini ditemukan di beberapa daerah tandus dan padang pasir. Meski demikian, Quraish Shihab menjelaskan, zaqqum yang dimaksud Alquran bukan termasuk hal ter sebut. Pohon zaqqum yang di mak sud Alquran tumbuh di dasar neraka.

Alquran menggambarkan kengerian Zaqqum dengan 'moyangnya seperti kepala-kepala setan'. M Yunan Yusuf dalam Tafsir Alquran Juz 23 menjelaskan, citra yang dimunculkan Alquran lewat Rasulullah SAW, yakni buah Zaqqum yang menakutkan. Moyangnya, yakni tandan buahnya seperti bentuk kepala-kepala setan yang mengerikan. Sayyid Quthb memahami ayat ini dengan menjelaskan, jika manusia tidak mengetahui bagaimana rupa kepala setan. Namun, ia tentu mengerikan. Sekadar membayangkannya saja sudah mengundang ketakutan. Bagaimana bila kepala-kepala mengerikan itu mereka makan. Mereka memenuhi perut dengan hidangan darinya.

Layaknya makanan di dunia, Zaqqum juga memiliki minuman pendamping. Alih-alih minuman dingin yang menyegarkan, peng huni neraka justru mendapatkan minuman yang dicampur dengan air mendidih yang sangat panas. Ayat Alquran memang tidak menjelaskan apa jenis minuman penghuni neraka ini. Namun, air minum air ini dicampur dengan air yang sangat panas.

Banyak ulama juga menyamakan pohon dalam ayat ini dengan ayat-ayat lain di dalam Alquran. Contohnya, yakni asy-Syajarah al-Mal'unah (QS al-Isra: 60). Kata ini biasa digunakan dalam arti pohon kayu.

Dalam surat lain, pohon itu dilukiskan seperti kotoran minyak. Allah SWT menjelaskan, sifat-sifat zaqqum di surat ad-Dukhan. "Sesungguh nya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas." (QS ad-Dukhan: 43-46).

Pohon ini juga digambarkan sebagai jawaban dari fitnah orang-orang yang zalim. Ketika ayat yang berbicara tentang pohon penghuni neraka ini turun, informasinya mengundang ejekan dan cemoohan dari kaum musyrikin.

Abu Jahal bahkan meminta pembantunya membawa kurma lalu berkata: "Apakah buah seperti ini yang diharapkan oleh Muhammad akan menakutkan kita?" Dan, ketika dinyatakan bahwa ia tumbuh dari dasar api neraka, mereka berkata: Bagai mana bisa ada pohon yang tumbuh di dasar api neraka?"

Yusnan mengungkapkan, hikmah penjelasan ayat mengenai Zaqqum adalah menimbulkan efek psikologis sehingga ada upaya serius untuk menghindarinya. Tidak ada dosa yang kecil ketika dihadapkan pada keadilan Allah SWT.

Sang salik, Ibnu Athaillah as-Sakandari menyebutkan, nasihat tersebut mengingatkan pentingnya bersikap hati-hati (wara') dalam setiap urusan di dunia ini. Apalagi, bila seseorang sudah mengikrarkan diri sebagai seorang Muslim dan mukmin.

Wednesday, July 8, 2020

Kalimat Tauhid Jadi Kunci Surga, Tapi Apa Saja Syaratnya?

Kalimat Tauhid Jadi Kunci Surga, Tapi Apa Saja Syaratnya?

Kalimat tauhid menjadi kunci seorang hamba masuk surga.

مِفْتَاح الْجنَّة  شَهَادَة أَن لَا إِلَه إلاَّ الله

“Anak kunci surga itu adalah ikrar 'Tiada illah selain Allah.” HR Al-Bazzar dan Ahmad bin Hanbal dari Mu'adz bin Jabal).

Penjelasan:

Kalimat laa ilaha illallahu (tiada illah selain Allah) sering pula disebut kalimat thayyibah yang menjadi prinsip dasar ajaran Islam. Menurut Prof Dr Nurcholis Madjid, kalimat thayyibah ini merupakan senjata paling ampuh untuk membebaskan manusia dari belenggu-belenggu kemanusiaan dari segala bentuk kepercayaan yang batil. Kalimat "Tiada Tuhan kecuali Allah" terdiri atas penolakan (negasi) dan penetapan (afirmasi).

Penafian di sini adalah ungkapan pertama syahadat, "tiada illah" atau "tiada sesembahan selain allah", dengan penetapan yang sempurna, "kecuali Allah".

Allah SWT menganalogikan kalimat thayyibah ini dengan sebuah pohon yang kuat lagi tinggi menjulang.

Dalam QS. Ibrahim: 24-25, Allah SWT berfirman:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ

تُؤْتِىٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍۭ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

“Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizing Robb-Nya.”

Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Seorang Muslim yang memahami hakikat kalimat tersebut, kehidupannya akan selalu mencerminkan nilai-nilai ketauhidan bagaikan sebuah pohon yang baik.

Cirinya: pertama, ketauhidan dan rasa mahabbah kepada Allah SWT akan terhujam di dalam lubuk hatinya bagaikan pohon yang akarnya teguh menghujam ke bumi.

Ia akan senantiasa lentur diterpa angin, kokoh tidak tercerabut. Seseorang yang bertauhid akan mampu menghadang segala macam tipuan syaitan yang menjerumuskan.

Ketauhidan yang telah menancap kokoh di hati akan menyebabkan seorang Muslim rela mengorbankan apa pun juga demi menjaga ketauhidan tersebut, meskipun nyawa harus menjadi taruhannya.

Kedua, ketauhidan yang telah tertancap kokoh di hati akan membawa seorang Muslim ke puncak prestasi. Ia akan menjadi mercusuar bagi yang lain seperti halnya sebuah pohon yang cabangnya menjulang ke langit. Pribadi-pribadi semacam ini dapat kita saksikan pada masa Rasulullah dan para sahabat.

Berbekal ketauhidan mereka dapat menggapai puncak prestasi dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam politik, militer, ilmu pengetahuan, hingga lapangan kejiwaan dan spiritual. Dengan kalimat tersebut tidak ada lagi penghambaan, ketakutan, dan rintangan yang akan membelenggu karena semuanya dikembalikan kepada Allah sebagai pemilik segalanya.

Ketiga, ketauhidan yang benar akan berbuah ketaatan. Seseorang yang mengenal Allah tentu akan memahami tujuan hidupnya, sehingga ia akan menjalani hidup dengan penuh vitalitas, beribadah dengan penuh keikhlasan dan memahami makna dari semua yang ia lakukan. Karakteristik tersebut pada akhirnya akan membawa rahmat dan cinta kasih yang dapat dipetik bagai buah-buahan segar baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang di sekitarnya.

Seseorang yang bertauhid akan menjadi sosok bermanfaat bagi lingkungannya dan akhlaknya sedap dipandang mata, bagaikan sebuah pohon yang selalu ramah lingkungan, teduh dan menyedapkan pandangan. Maka pantaslah bila ia bisa menjadi kunci pembuka syurga, baik syurga dunia maupun syurga akhirat.

Oleh karena itu, seorang Muslim harus terus menyempurnakan nilai-nilai ketauhidan yang ada pada dirinya. Ia harus terus memupuk dan menyiram pohon ketauhidan tersebut. Ilmu dan mahabbah adalah pupuknya. Dan sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu tentang Allah dan mahabah tertinggi adalah mencintai-Nya.
Powered by Blogger.

ads1

Followers